Jl. Perintis Kemerdekaan No.706 (0711) 711868

SELAMAT DATANG DI WEB SMP NURUL QOMAR PALEMBANG

SEJARAH




       Pondok pesantern sebagai lembaga pendidikan berbasis islam telah menunjukkan identitasnya sebagai lembaga yang tidak lagi marginal dan terisolasi. Di kota Palembang, salah satu pondok pesantren yang hingga saat ini masih berdiri kokoh di jantung kota ini adalah Pondok Pesantren Nurul Qomar. Cikal bakal pendirian Pondok Pesantren ini tercetus setelah memperingati 40 hari wafatnya H. Komaruddin bin Abdul Roni pada tahun 1985. Karena Almarhum tidak mempunyai keturunan dan ingin meninggalkan amal jariyah, kemudian para ahli warisnya mewakafkan harta peninggalan Almarhum berupa sebidang tanah seluas 1.510 m2. Yang terletak di jalan perintis kemerdekaan dan sebiah toko yang berada di jalan segaran 15 ilir Palembang.
         Munculnya keinginan mewakafkan sebagian harta peninggalan almarhum H. Komaruddin bin Abdul Roni berawal dari saran adik kandungnya H. M. Zaini bin Abdul Roni. Saran ini disetujui H. Hasanudddin  bin Abdul Roni (alm) selaku saudara tertua almarhum dan diikuti oleh saudara almarhum lainnya, yakni almarahum M. Akib bin Abdul Roni (tetapi kemudiam menarik diri untuk tidak berwakap), Hj. Sitti Maimunah binti Abdul Roni dan Abdullah Sani bin Abdul Roni (alm).
        Pada mulanya itu diperuntukan untuk membangun masjid. Namun setelah meminta saran dan pendapat dari masyarakat setempat bahwa dilokasi tersebut jumlah masjid dan mushollah sudah cukup banyak bahkan terkadang kekurangan jamaah, maka diputuskan untuk membangun dan mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang berbasis islam.
         Untuk mewujudkan niat suci dan mulia itu, pada tanggal 19 safar 1406 H atau bertepatan dengan taggal 02 April 1985 M, para pewakif mengadakan musyawarah di kediaman H. Hasanuddin bin Abdul Roni (alm0 yang beralamat di jalan kebon manggis lapangan hatta, kepandean baru Palembang. Musyawarah itu dihadiri oleh para tokoh agama dan tokoh masyarakat serta guru spiritual keluarga pewakif K.H.M Zen Syukri, serta K.H. Nawar, K.H. Roni Madjid, M. Ali dan lainnya. Berdasarkan hasil musyawarah itu diputuskan untuk tetap melanjutkan pembangunan lembaga pendidikan berbasis islam dengan nama “PESANTREN DAN MUSHOLLAH NURUL QOMAR”. Untuk melegitimasi hasil keputusan itu dituangkan dalam surat penrnyataan ikrar wakaf pada 25 juli 1985 yang di tandatangai oleh kelima saudara H. Komaruddin bin Abdul Roni (alm).
Pondok pesantren Nurul Qomar yang beridir tahun 1987 ini layaknya lembaga islam lainnya dalam perkembanganya mengalami pasang surut dan terjadi “Resuffle” kepengurusan yayasan maupun struktur manajemen pondok pesantren. Pada tahun 1987, di masa kepemimpinan K.H.M. Zen Syukri selaku ketua yayasan Pondok Pesantren Nurul Qomar mulai di buka jenjang pendidikan formal Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan Kepala MI K.H. Kgs Ahmad Syafi’i Yunus dan dibantu oleh tenaga guru alumni Pondok Pesantern Modern Gontor Ponorogo Abdul Daim. Selanjutnya dibuka juga Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dengan Kepala SLTP Drs. Ahmad Zainuri dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dengan kepala SLTA Drs. Jabaruddin. AR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar